Bibis Healthy Kitchen
  • Home
  • Flexitarian Diet
  • Ginger Shot
  • Gallery
  • Blog Articles

WELCOME TO OUR BLOG

EVERYTHING NUTRITION RELATED.

Berhenti menghitung kalori!

21/9/2018

0 Comments

 
Picture
(source: https://sarafresh.com/wp-content/uploads/2016/11/calorie-counting.jpg)
Yes, you read it right. Berhenti menghitung kalori.
Meskipun menghitung kalori memang salah satu cara untuk mengontrol jumlah asupan harian, ini bukan cara yang efektif. Metabolism tubuh kita itu lebih kompleks dari sekedar jumlah kalori yang masuk dan jumlah kalori yang keluar. Ada asupan gula yang sangat mempengaruhi bagaimana tubuh kita menyimpan dan membakar lemak. Ada kandungan serat yang sangat mempengaruhi bagaimana kita mengontrol lapar, dan beragam faktor lainnya.
Ini empat alasan kenapa sebaiknya kamu berhenti fokus menghitung kalori: 

1. Kualitas lebih penting dibandingkan kuantitas

200 kalori dari ayam goreng dan 200 kalori dari buah-buahan dan sayuran itu memang sama kalo dilihat dari jumlah kalorinya. Padahal mereka sangat amat berbeda. Ayam goreng membawa lemak jenuh, kolesterol, saturated fat, sodium, dan lain sebagainya. Sedangkan yang dibawa buah-buahan dan sayuran adalah serat, beragam vitamin dan mineral, phytochemical, antioksidan, dan seterusnya. Sekarang kalo kita cuma peduli dengan jumlah kalori, yang penting ga melebihi batas kalori harian kita, kan?  

2. Kandungan nutrisi (termasuk kalori) bergantung pada banyak faktor

Beda ukuran, beda musim, beda tingkat kemanisan berpengaruh pada jumlah kalori. Ga cuma buat buah-buahan, hal ini juga berlaku pada daging dan teman-temannya. Beda ukuran paha ayam, beda tingkat lemak, beda cara perawatan ayam/sapi/kambing/apapun yang kamu makan selama hidup, itu juga mempengaruhi jumlah kalori dan kandungan nutrisi di dalamnya. Jadi sangat sulit untuk bisa melakukan perhitungan kalori dengan tepat setiap saat. 

3. Nyatanya, kita tidak selalu menyerap semua kalori yang kita makan

Kalau kalian terobsesi dengan perhitungan kalori, pasti tau kalau kacang-kacangan terkenal dengan kalorinya yang tinggi. Tapi taukah kalian, puluhan penelitian diadakan untuk melihat hubungan antara konsumsi kacang-kacangan dan berat badan, tapi tidak ada yang menunjukan peningkatan berat badan seperti yang diperkirakan. Bahkan ada penelitian yang diadakan selama delapan tahun yang menunjukan bahwa tidak ada peningkatan berat badan yang signifikan pada orang-orang yang lebih banyak mengonsumsi kacang-kacangan. Justru, ada yang turun berat badannya!
Jadi kemana perginya kalori-kalori yang didapat dari mengonsumsi kacang-kacangan? Ada dua teori yang sudah dibuktikan; kacang-kacangan membuat tubuh lebih kenyang sehingga mengurangi konsumsi makanan lain, dan yang lebih menyenangkan; mengonsumsi kacang-kacangan membuatmu membakar lemak lebih banyak. Yup. Kacang-kacangan yang dikenal tinggi kalori justru membantu membakar lemak lebih banyak.
Memang hal ini tidak berlaku pada semua makanan yang kita konsumsi, tapi ini membuktikan bahwa metabolism tubuh kita lebih kompleks dari sekedar perhitungan kalori.

4. Hanya akan menghukumi diri sendiri dan ga akan bertahan lama

 Aduh, hari ini makannya kelebihan tiga ratus kalori, harus lari 5 kilo nih biar kebuang.
Pengen nyobain dessert-nya tapi kira-kira berapa ya kalorinya? Masih masuk jatah ga ya?

Satu pisang itu... seratus tiga kalori... ditambah susu kedelai jadi dua ratus enam... kalo nambah tiga strawberry ukuran sedang jadi berapa ya? 

Hhhh, ga capek? Mungkin kamu mikirnya 'ya awalnya emang ribet, tapi lama-lama juga bakal kebiasa.' Yakin bakal kebiasa? Yakin bakal bertahan dan bukan jadi stress dan akhirnya nyerah? Perjalanan menuju hidup sehat itu seharusnya ​dinikmati, bukan dijadikan beban. Kalau di awal perjalanan aja kamu udah diribetin dengan itung-itungan, apa ga pusing? Hidup sehat itu menyenangkan, dan kalo kamu justu merasakan sebaliknya, berarti ada yang salah.

Terus baiknya bagaimana?

Pada dasarnya hidup sehat itu ga ribet kok. Ini beberapa tips dari kami soal apa yang sebaiknya kamu lakukan daripada menghitung kalori:
  • Fokus dengan jenis makanan yang kamu konsumsi. Daripada sibuk membaca nutrition facts di bagian belakang produk makanan yang mau kamu beli, lebih baik memilih makanan yang justru tanpa label sama sekali; asli dari alam, bukan pabrik.
  • Kalau pun kamu mau membeli sesuatu yang ada nutrition factsnya, fokus dengan micronutrients, bukan cuma macronutrients apalagi jumlah kalori. Cari yang rendah sodium, saturated fats (lemak jenuh), cholesterol, dan trans fat.
  • Daripada menghitung jumlah kalori, biasakan mengukur takaran. Dengan begitu secara otomatis asupan kalorimu aman.
  • Setiap makan, pilih yang paling sehat dari pilihan yang tersedia.
  • Makan pelan-pelan dan duduk, please.
  • Baby step. Kalau hari ini makan kamu rada 'ngawur', jangan terlalu dipusingin. Jangan merasa gagal. A new day is a new beginning. Pelan-pelan tambahkan kebiasaan sehat. Lidah kita akan berubah seiring pola makan. Kalo kamu benci sayur, ga selamanya kamu bakal benci sayur.
  • And remember; healthy lifestyle is a healthy mind. Selalu berfikir positif dan cintai dirimu sendiri.

Mau belajar hidup sehat lebih dalam? Saat ini Bibis membuka sesi konsultasi one-on-one dengan nutritionist kami. Tanpa perlu membeli apapun, booking session-mu sekarang via official line kami di @bibis atau WA di 085953700059. GRATIS selama bulan Oktober!

0 Comments



Leave a Reply.

    Writer

    Amira Sanad, nutritionist and founder of Bibis Healthy Kitchen.

    Archives

    March 2020
    July 2019
    May 2019
    March 2019
    January 2019
    December 2018
    September 2018
    May 2018
    January 2018
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    December 2016
    November 2016

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • Flexitarian Diet
  • Ginger Shot
  • Gallery
  • Blog Articles